Sabtu, 21 Juni 2025

🏡 6 Tahun Menjadi Rumah: Untuk Pria yang Tak Pernah Membiarkanku Sendiri

 Apa rasanya menjadi rumah selama enam tahun?


Rasanya... seperti tahu bahwa ada seseorang yang kadang lebih dulu bangun, bukan karena kamu tak sanggup — tapi karena dia ingin menjagamu diam-diam.

Rasanya... seperti punya tangan yang tetap menggenggammu, bahkan saat kamu sedang sibuk menggenggam banyak hal sendirian.


Enam tahun bukan waktu yang sebentar.

Tapi aku tak pernah merasa sendiri menjalaninya.

Karena kamu ada — tidak dengan kata-kata besar, tapi dengan tindakan kecil yang membuatku merasa berarti.


Aku pernah takut, menjadi istri akan membuatku kehilangan diriku.

Ternyata tidak.

Karena kamu bukan suami yang memintaku untuk berubah.

Kamu adalah suami yang menemani prosesku bertumbuh.


Kamu adalah laki-laki yang diam-diam menyuapi anak saat aku tak sempat duduk.

Yang membawa pulang kue kecil dan membuatnya terasa seperti dunia paling manis.

Yang tahu kapan harus mengambil alih tanpa membuatku merasa gagal.


Kamu adalah rumah juga untukku.

Dan itulah kenapa aku tetap ingin menjadi rumah untuk kamu.

Bukan rumah yang sempurna,

tapi rumah yang selalu membuka pintu,

menyediakan peluk,

dan tak pernah berhenti belajar mencintai.


6 tahun ini, aku tak hanya membangun pernikahan.

Aku membangun versi diriku yang paling utuh — karena bersamamu.

Karena kamu tidak pernah membuatku merasa bersaing.

Kamu membuatku merasa cukup.


Jika suatu hari anak kita bertanya,

“Kenapa Mama tetap bertahan dalam pernikahan ini?”

Aku akan jawab:

“Karena Papa bukan hanya pasangan hidup Mama — tapi juga tempat Mama pulang, bahkan saat Mama lelah menjadi rumah.”


Selamat ulang tahun pernikahan ke-6 untuk kita.

Terima kasih sudah memilihku — setiap hari.

Dan terima kasih...

karena tidak pernah membiarkanku berdiri sendirian.


— Istrimu,

yang jatuh cinta padamu, bahkan setelah enam tahun.